Berharap hanya kepada Allah...

13 Januari 2011, 19:09 wib

Waktu lagi nulis ini, saya baru saja selesai ngaji. Abis buka puasa tadi, saya sholat terus ngaji sebentar. Gak tau kenapa rasanya gatel banget tangan ini pengen ngetik tentang perasaan saya, dan tentang apa yang saya lihat.

Selesai bakar mie yang dibuat kayak pizza mie tadi, sambil menunggu beduk saya nonton MetroTV. Perhatian saya langsung focus begitu berita sore itu menyiarkan tentang seorang kakek yang tinggal di pos ronda selama 3tahun. Ironis sekali!! Rasanya sampai mata ini ingin mengeluarka air mata. Setelah begitu banyak bencana banjir dimana-mana karena cuaca ekstrim, ada lagi kabar yang begitu menyayat hati. Kabar bagusnya sang kakek tadi langsung mendapatkan perhatian pemerintah setelah berita itu disarkan di stasiun TV swasta itu. Kondisi sang kakek sangat memprihatinkan. Saat ini ia sedang dirawat dirumah sakit. Makanan hanya masuk lewat selang infuse.

Mau saya ceritakan tentang gambar tempat tinggal sang kakek di pos ronda yang saya lihat?

Pos ronda itu Nampak kotor sekali. Banyak serangga dan binatang-binatang kecil lainnya yang mengerubungi kakek dan barang-barang disana. Tak ada dinding yang seharusnya bisa melindungi sang kakek dari badai ataupun angin. Kasur bekas, bantal hanya dari kantong plastic yang berisi beberapa pakaian, dan sarung. Badan sang kakek juga Nampak sangat kurus. Seperti terkena penyakit busung lapar. Dan kabarnya sang kakek sudah beberapa hari tidak buang air karena memang tak ada asupan makanan yang masuk.

Ah… cerita sang kakek itu mengantarkan saya pada rasa bersyukur yang luar biasa saat puasa hari itu. Puasa sehari saja perut saya sempat kerongcongan beberapa kali waktu siang. Lalu bagaimana dengan kakek itu?

Sedih sekali melihat rakyat yang miskin jadi semakin miskin. Ah… tidak, mereka bukan miskin, tapi dimiskinkan. Para pejabat dan pemerintah itu Cuma sibuk memeperkaya diri sendiri. Yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin.

tak ada harapan apapun untuk pemerintah. Mengharapkan kepada sesame manusia kadang hanya membuat kecewa. Harapan seharusnya hanya kepada Allah. Meminta agar kondisi seperti ini cepat berlalu dan menjadi lebih baik untuk semuanya. Amin.

Terima kasih ya Allah atas apa yang Kau pertunjukkan kepada saya hari ini. Begitu banyak hal-hal, pertanyaan-pertanyaan, serta pemikiran yang lalu lalang dalam kepala saya. Tak perlu saya jelaskan dalam tulisan ini. Tapi cukup memberikan saya pelajaran yang berati, saya harap.

Penuh cinta,

Sherry Sharitta

Bengkulu…