Ketika Harta adalah Titipan

Senin, 20 Januari 2014

Oke kita buat perumpamaan anda adalah laki-laki berumur 30 something. What are you doing now? Apa yang anda kejar? Karir? Menikah? Do you happy with your life?
Banyak pelajaran hidup yang tanpa saya duga sudah saya lalui. Hikmah? Pastinya sudah saya dapatkan. Bahkan pelajaran paling buruk sekalipun. Seorang bijak pernah berkata "ketika kamu kehilangan sesuatu, ambil pelajarannya. Jangan biarkan kamu kehilangan semuanya".
Beberapa orang pernah saya hujani pertanyaan yang sama, "apa yang kamu cari dalam hidup". Bnyak jawaban yg saya dapatkan. Sebagian besar menjawab bahagia. Kalau di tnya balik, jawaban saya masih sama, barokah. Smuanya harus barokah. Harta, bahagia, jodoh, restu orang tua.
Buat apa punya bnya harta, tahta tapi uang habis sia-sia. Artinya kan gak barokah. Karna sebaik-baik harta adalah yang bermanfaat untuk orang lain. It's not about what you get, but it's about what you give.
Bukan seberapa kaya kamu, seberapa bnyak hartamu, tapi seberapa bnyak kamu sudah memberi.
Satu novel karangan dewi lestari berhasil menyentil saya. Dalam novel tersebut, menceritakan sebut saja anton yang kurus tinggi tapi seorang hacker. Dengan sesuka hati memindahkan dari rekening satu ke rekening yang lain. Membuat rekening yang awalnya nominalnya takterhitung dengan kalkulator pasar, menjadi nol. Uang bagaikan mainan, jangan sampai uang yang mengontrol kita. Harusnya kitalah yang mengotrol uang. Bnyak orang seakan-akan di butakan. Padahal dalam sekejap smua bisa saja musnah. Ada  Sang Maha Kaya yang bisa ambil kapan saja Dia mau. Dengan sekejap dilalap api, di gondol maling, apapun itu. Allah lebih tau, seberapa butuh kita.
Barokah ilmu, sebaik baik ilmu adalah yang bisa kita bagikan kepda orang lain.
Keep in spirit, Innallah maana



                                                            Regards...
                                                20 Januari 2014, 23:22wib

 

Copyright © 2009 Grunge Girl Blogger Template Designed by Ipietoon Blogger Template
Girl Vector Copyrighted to Dapino Colada